Recommendation List: Buku Novel Young Adult

Hullo!

Saya sangat mencintai buku yang bagus dan inspiratif dengan karakter yang hidup dan alur cerita yang menarik. Ketika saya membaca buku, saya selalu mendalami karakter di dalamnya dan permasalahan yang dihadapinya, seolah saya hidup di dalam cerita itu dan sesaat melupakan realita. Buku bagi sebagian orang merupakan pelarian dari kejenuhan dan membawa angin segar dalam tiap bab yang tertulis di dalamnya.

Percaya atau tidak, kita bisa banyak belajar nilai moral dan kehidupan dari sebuah cerita dalam buku. Yah walaupun bacaannya tidak terlalu berat, buku novel menjadi salah satu bacaan favorit di kalangan penikmat buku. Young Adult (Y/A), atau remaja dewasa merupakan genre novel yang paling banyak diminati karena kisahnya yang menarik dan karakternya yang relatable dengan kehidupan sosial dan psikologis remaja maupun dewasa.

I mean, love is not my genre but if it's good then I'm in.

Berikut saya ulas beberapa rekomendasi novel Y/A (no spoiler):

Looking for Alaska by John Green


Looking for Alaska


Bagi penggemar novel remaja, John Green bukanlah penulis novel yang asing lagi. Novel kenamaan miliknya mulai dari The Fault in Our Stars dan Paper Towns yang keduanya telah dijadikan film layar lebar, dan beberapa novel rintisan lainnya. Namun saya sangat menyukai Looking for Alaska karena ceritanya yang cukup kompleks dan emosional, mengingat novel ini merupakan rilisan perdana John Green.

Novel ini bercerita tentang Miles aka "Pudge" yang bersekolah di Culver Creek Boarding School dan bertemu Alaska, gadis remaja yang mengagumkan dan mengubah dunia Miles hingga ia jatuh cinta padanya. Naif memang kisah cinta Miles ini, namun gaya penulisan John Green dan sisipan yang jenaka namun tragis membuat novel ini menjadi salah satu novel favorit saya diantara novelnya yang lain.

I'll Give You The Sun by Jandy Nelson



I'll Give You the Sun


Entah kata apa yang bisa mendeskripsikan buku novel ini. Mengagumkan. Jandy Nelson sangat cermat dalam meramu novel ini sehingga menjadi sebuah karya yang mengandung cinta, kebijaksanaan, sakit hati, dan penghianatan. Dengan penokohan sebuah keluarga dan anak kembar Jude dan saudara laki-lakinya Noah, pembaca dibawa ke arah sudut pandang Jude dan Noah yang berbeda namun saling melengkapi.

Novel ini poetic dan mendeskripsikan Jude dan Noah yang menggeluti seni untuk bisa masuk ke sekolah seni dan berkompetisi dalam mendapatkan perhatian dari ibunya. Gaya penulisan yang indah dan cerita yang menyentuh, dua sudut pandang yang berbeda namun memiliki satu garis besar yang sama. Jandy Nelson I love you! This book is a precious one.

The Perks of Being A Wallflower by Stephen Chbosky


The Perks of Being a Wallflower

Sebelum membaca novel ini, sebenarnya saya lebih dahulu menonton filmnya dengan judul yang sama. Singkatnya, cerita di dalam novel ini membahas tentang trauma, kehilangan, dan tragedi. Cukup gelap memang, namun Charlie, si protagonis dalam cerita ini membuat sebagian dari kita merasakan hal yang sama dalam kehidupan, menjadi seorang yang berdiam di sudut ruangan dan mengamati segala hal yang terjadi tanpa terlibat di dalamnya.

Charlie mencoba menjalani hidupnya secara normal dan secara bersamaan dia juga mencoba menghindarinya karena masa lalunya yang terus menghantui. Stephen Chbosky menangkap esensi ceritanya dengan baik dan merangkainya dalam paragraf terjurnal yang membuat kita merasa dekat dengan karakter Charlie dan apa yang ia alami sebagai seorang 'wallflower' di setiap pesta.

Winger by Andrew Smith


Winger (Winger, #1)

Merupakan novel ter-favorit saya karena ceritanya yang mengundang gelak tawa dan air mata tanpa saya sadari. Cara Andrew Smith menggambarkan seorang anak laki-laki bernama Ryan Dean West di boarding school yang secara hormonal dan emosional tidak stabil dengan selera humor yang jenaka dan komik konyol yang dibuatnya. Awalnya saya mengira novel ini akan membosankan, namun ceritanya yang menarik membuat siapa saja larut di dalamnya.

Ryan Dean mencoba bertahan di dalam kerasnya kehidupan sekolah dan team rugbynya yang terus membullynya. Kisah cinta yang naif dan persahabatan di dalamnya membawa banyak petualangan di dunianya.

Truly recommended! -get ready to laugh and cry while you reading this novel. I cannot get over this!

Thirteen Reasons Why by Jay Asher


Thirteen Reasons Why

I know, I know, it's overrated whatsoever. Novel ini mengangkat topik yang cukup kontroversial untuk sebuah novel remaja. Hannah Baker yang melakukan bunuh diri dan menyebarkan kaset pita kepada 13 orang yang menyebabkan dirinya memutuskan hal tersebut. Agak depressing memang, mengingat kematian bukanlah jalan pintas yang diambil begitu saja, namun cerita Hannah begitu kelam karena trauma dan depresi yang ia alami akibat bullying yang ia alami.

Namun lebih dari itu, mungkin Jay Asher mencoba mengangkat isu ini agar menjadi hal yang tidak lagi tabu dan mencoba memberikan pengertian bahwa ada jalan keluar dari setiap masalah jika kita benar-benar peduli membicarakan dan memberikan solusinya, bukan menghindarinya seolah hal itu akan benar dengan sendirinya.

We Were Liars by E. Lockhart


We Were Liars

Novel ini membuat saya terkejut, no spoiler though. Gambaran sebuah keluarga besar yang sempurna di pulau kecil dan rumah besar, liburan musim panas yang berakhir tragis. Keluarga besar yang tidak sempurna. Musim panas yang begitu dingin dan ombak besar yang menyapu ingatan. Novel ini membuat kita bertanya mengapa? Apa yang terjadi sebenarnya?

Cerita yang membahas kejelekan yang ada di dalam suatu kesempurnaan yang semu, berakhir dalam reruntuhan dan debu. Eksekusi yang sempurna namun saya mengharapkan pendalaman karakter lainnya agar bisa lebih merasakan emosi yang terjadi di dalam cerita.

x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pilih Mana? Universitas Negeri Atau Swasta?

Cara Belajar Bahasa Yang Efektif